Kamis, 30 September 2010

Kebudayaan Kalimantan Barat

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan, dan beribukotakan Pontianak.

Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.

Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni.


Banyaknya jenis kebudayaan tarian di Kalimantan Barat

                                 Jenis kebudayaan Kalimantan Barat

Tarian Monong.


Tari Monong. Foto: wordpress.com
Tarian penolak penyakit agar penderita mendapatkan kesembuhan. Dalam tarian ini, si penari berlaku seperti dukun lengkap dengan jampi-jampinya.


Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. jika ia menggunakan properti Tembung, maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.

Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.

Tradisi Kalimantan Barat

Tradisi Robo-robo
Robo-robo berasal dari kata Robo atau Rabu.


Tradisi Robo-Robo
Diadakan pada Rabu terakhir bulan Sapar (Hijriah) yang menyimbolkan keberkahan. Menurut cerita, ritus ini merupakan peringatan atau napak tilas kedatangan Pangeran Mas Surya Negara dari Kerajaan Matan (Martapura) ke Kerajaan Mempawah (Pontianak).
Ritual tersebut dimulai ketika Raja, Ratu Mempawah, putra-putrinya serta punggawa dan pengawal berangkat dari Desa Benteng, Mempawah, menggunakan perahu bidar, yakni perahu kerajaan dari Istana Amantubillah. Kapal tersebut akan berlayar menuju muara Sungai Mempawah yang terletak di Desa Kuala Mempawah dengan jarak tempuh sekitar satu jam perjalanan. Di muara sungai akan dilakukan semacam upacara "penyambutan" ke laut seperti ketika Opu Daeng Menambon tiba di muara sungai tersebut untuk pertama kalinya.
Robo-robo itu sendiri dimaksudkan sebagai suatu peringatan serangkaian kejadian penting bermula Haulan pada hari Senin malam Selasa terakhir bulan Syafar guna mengenang hari wafatnya Opu Daeng Manambun.
Bagi warga keturunan Bugis di Kalbar, robo-robo biasanya diperingati dengan makan bersama keluarga di halaman rumah. Tidak hanya di rumah, makan bersama juga dilakukan siswa di berbagai sekolah baik tingkat SD hingga SMU pada Rabu pagi.

Kebudayaan Kalimantan Barat

Wayang gantung, sebuah kesenian yang hampir punah dari daerah Singkawang, Kalimantan Barat.
. Namanya hampir tidak pernah kedengaran lagi. Salah seorang kakek Chin Nen Sin di Desa Lirang, Singkawang Selatan masih menyimpan boneka wayang gantung asli dari Cina.
Kakek itu menyimpan rapih boneka wayang gantung yang telah berusia 200 tahunan. Boneka-boneka wayang itu dismpan rapih dalam peti dan baru dikeluarkan saat pertunjukkan berlangsung.
Boneka wayang gantung merupakan sisa-sisa tradisi warisan leluhur etnis Tionghoa di Singkawang. Konon, koleksi boneka ini hanya tinggal satu-satunya di Indonesia.
Pertunjukkan wayang gantung dimainkan oleh 112 orang. Semua pemainnya adalah kakek-kakek. Hmm, generasi muda belum banyak yang tahu tentang pertunjukkan wayang ini. Jadilah, kakek-kakek yang paling menguasainya.
Pertunjukkan wayang gantung diiringi dengan kecapi dan lagu Mandarin. Selain itu, ceritanya juga dituturkan dalam bahasa Cina.
 
 
Dan masih banyak lainya tradisi serta kebudayaan yang ada di kalimantan Barat.
 
 




                                                 

                                                       










Tidak ada komentar:

Posting Komentar